Cara memilih stabilizer yang bagus, Sebelum mengulas bagaimana cara memilih Stabilizer Listrik yang bagus, sebaiknya kita mengenal Instalasi listrik di rumah atau tempat kita, karena dasar dari penentuan Stabilizer Listrik yang akan kita pasang adalah Daya listrik yang terpasang sekarang.
Contoh : untuk Listrik 1 phase Daya 2200 VA , maka di MCB nya akan tertera angka 10A.
Cara menghitungnya sangat mudah :
Untuk listrik 1 phase tegangan normal 220 V , maka jika MCB 10A = 10A x 220 V= 2200 VA.
Dalam hal ini kejujuran para Produsen, Distributor dan Marketing sangat dibutuhkan agar calon pelanggan tidak mengalami kerugian dan salah dalam memilih Stabilizer Listrik.
Demikian ulasan singkat ini, semoga bermanfaat.
Mengenal Daya Listrik Terpasang
Daya listrik terpasang adalah suatu sambungan instalasi Listrik dari PLNke tempat kita yang dilengkapi dengan KWH meter ( MCB Box ) atau meteran PLN. Jenis Instalasi Listrik ada 2 Macam, yaitu instalasi listtrik 1 Phase dan 3 Phase.Mengetahui jenis instalasi listrik terpasang
- Instalasi listrik 1 phase memiliki tegangan normal 220 V, cara mengetahui jenis instalasi listrik terpasang dapat dilihat dengan 2 cara mudah,
Cara pertama : Melihat jumlah kabel dari tiang PLN Box MCB Meter, untuk instalasi 1 phase jumlah kabelnya 2 buah.
Cara kedua : Melihat jumlah MCB di meter PLN, untuk listrik 1 phase jumalah MCB nya 1 buah. - Instalasi Listrik 3 Phase memiliki tegangan normal 380 V, dan cara mengetahui jenis instalasi listriknya sama dengan diatas yaitu dengan 2 cara.
Cara pertama : Melihat jumlah kabel dari Tiang PLN ke Box MCB Meter, untuk instalasi listrik 3 phase memiliki jumlah kabel 4 buah.
Cara kedua : Melihat dari Jumlah MCB yang ada pada meteran PLN, untuk listrik 3 phase jumlah MCB nya 3 Buah.
Mengetahui Daya Terpasang
Cara mengetahui berapa daya yang terpasang ditempat kita bisa dengan melihat Surat kontrak atau spesifikasi di meteran PLN, atau yang lebih mudahnya melihat MCB yang terpasang di Box meter PLN, biasanya ditunjukkan dengan satuan Amper ( A ).Contoh : untuk Listrik 1 phase Daya 2200 VA , maka di MCB nya akan tertera angka 10A.
Cara menghitungnya sangat mudah :
Untuk listrik 1 phase tegangan normal 220 V , maka jika MCB 10A = 10A x 220 V= 2200 VA.
Cara Mengetahui Tegangan Listrik
Cara mengetahui Tegangan listrik Normal atau tidak, dapat kita gunakan AVO Meter atau Multi Tester, dengan memasukkan 2 kutub diujung kabel berwarna merah dan hitam kedalam salah satu stop kontak yang ada ditempat kita, lalu kita lihat jarum / angka digital yang ada di Avo meter / Multi Tester, berapa angka yang ditampilkan, Kita ingat bahwa untuk listrik 1 phase tegangan normalnya adala 220 V, jika pada Multi tester / Avo meter menunjukkan angka di bawah 220 V, maka tegangan listrik ditempat kita tidak normal ( Tidak Stabil ). Batas toleransi tertinggi adalah 5%.Cara memilih Stabilizer Listrik
Setelah Faham uraian ditas barulah kita dapat menentukan jenis Stabilizer Listrik yang bagus dan sesuai untuk di tempat kita. Perlu diingat bahwa Stabilizer Listrik memiliki output power maksimum yang berbeda-beda dari setiap mereknya antara 50% - 80%.Apa yang dimaksud Power Output Maksimum?
Output Power Maksimum adalah kemampuan Stabilizer Listrik dalam meghasilkan daya yang paling besar yang dapat kita pakai. Misalkan Contoh untuk Stabilizer Listrik 5 KVA ( 5.000 VA ) jika power output maksimumnya 50% maka daya yang bisa kita pakai : 5.000 VA x 50% = 2.500 VA.Dalam hal ini kejujuran para Produsen, Distributor dan Marketing sangat dibutuhkan agar calon pelanggan tidak mengalami kerugian dan salah dalam memilih Stabilizer Listrik.
Demikian ulasan singkat ini, semoga bermanfaat.
Silahkan hubungi team marketing kami untuk keterangan lebih lanjut :
WA Only : 087877331011
Tlp./Wa : 081315642328
Email : sales.matsuyama@gmail.com
Komentar